Penambangan di Pegunungan Kendeng: Kejahatan Lingkungan yang Harus Dihentikan

Pati, 8 April 2025 - Warga yang bergabung dalam wadah "Sukolilo Bangkit" telah mencapai kesepakatan untuk membuat petisi dan gerakan menentang semua aktivitas penambangan di Pegunungan Kendeng. Pertemuan yang diadakan di Omah Kendeng, Desa Sukolilo, Kecamatan Sukolilo, Kabupaten Pati, pada Selasa (8/4/2025) ini dihadiri oleh perwakilan dari masing-masing desa di Kecamatan Sukolilo, beberapa organisasi, dan tokoh Jaringan Masyarakat Peduli Pegunungan Kendeng (JMPPK).

Ketua "Sukolilo Bangkit", Slamet Riyanto, menyatakan bahwa pertemuan ini menandai awal baru bagi kebangkitan warga Sukolilo dalam menanggapi dampak negatif penambangan yang telah berlangsung selama puluhan tahun di kecamatan Sukolilo. Keresahan warga memuncak setelah kejadian longsor pada 29 Maret 2025, yang dianggap sebagai bencana buatan akibat ulah manusia.

"Selama ini, aparat penegak hukum tidak mengambil tindakan untuk menghentikan penambangan yang telah merusak lingkungan dan mengancam nyawa warga. Maka dari itu, kami memutuskan untuk mengambil tindakan dan menghentikan kejahatan lingkungan yang telah berlangsung selama puluhan tahun di Kecamatan Sukolilo," kata Slamet dengan nada keras.

Warga Sukolilo berencana untuk mengadakan audiensi dengan Anggota Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Kabupaten Pati pada 10 April 2025 mendatang untuk menyampaikan aspirasi mereka. Mereka berharap agar pemerintah daerah dapat memahami keresahan warga dan mengambil tindakan untuk menghentikan penambangan di Pegunungan Kendeng.

Penambangan di Pegunungan Kendeng telah berlangsung selama puluhan tahun dan telah menyebabkan kerusakan lingkungan yang signifikan. Warga Sukolilo telah lama merasakan dampak negatif dari penambangan ini, termasuk polusi air, tanah longsor, dan hilangnya sumber daya alam.

Kejadian longsor pada 29 Maret 2025 merupakan titik balik bagi warga Sukolilo. Mereka sadar bahwa penambangan di Pegunungan Kendeng harus dihentikan untuk mencegah bencana yang lebih besar. Oleh karena itu, mereka bersatu untuk menuntut pemerintah daerah mengambil tindakan.

Warga Sukolilo tidak akan diam dan akan terus berjuang untuk menghentikan penambangan di Pegunungan Kendeng. Mereka berharap agar pemerintah daerah dapat memahami aspirasi mereka dan mengambil tindakan untuk menghentikan kejahatan lingkungan ini.

Dengan bersatu, warga Sukolilo berharap dapat mencapai tujuan mereka untuk menghentikan penambangan di Pegunungan Kendeng dan melestarikan lingkungan hidup. Mereka juga berharap agar pemerintah daerah dapat menjadi contoh bagi daerah lain dalam mengelola sumber daya alam dan melestarikan lingkungan hidup.
/Tim.

About Box Redaksi

0 komentar:

Posting Komentar

Diberdayakan oleh Blogger.