Pembongkaran gedung balaidesa dan pembangunan kembali menjadi Gedung Serbaguna dan Olah Raga Ngurensiti yang menggunakan sumber keuangan dari Dana Desa (DD) tahun 2024 sebesar Rp. 169.643.100,- sangat tidak Logis.
Pembangunan diwacanakan menjadi 2 lantai, yaitu lantai bawah digunakan sebagai Lapangan Bulu Tangkis, sedangkan lantai atas digunakan untuk Kantor tempat menyimpan arsip.
"Rencana pembangunan ini akan dibuat Gedung Serbaguna dan Gedung Olah Raga, nantinya akan dibangun 2 lantai bertahap selama 3 sampai 4 tahun kedepan. Lantai 1 untuk lapangan bulu tangkis, lantai 2 untuk tempat arsip", ungkap Indra Prasta Radika selaku Kepala Desa Ngurensiti, ketika ditemui tim Media Cakramedia Indonesia dikediamannya, pada hari Selasa 13 Agustus 2024.
Wajib kita ketahui bersama sebagai bentuk dasar peraturan ukuran dan logika, bahwa di papan proyek pembangunan tersebut memiliki ukuran p= 15,2m l= 13m dan h= 9,6m.
Sedangkan untuk ukuran resmi dari lapangan bulu tangkis adalah memiliki panjang 13,4m dan lebar 6,1m.
Itu artinya adalah pembangunan lapangan bulu tangkis tersebut memiliki sisa panjang 1,8m dan lebar 6,9m.
Sisa panjang lapangan 1,8m ini dibagi menjadi 2 bagian sudut panjang lapangan, yaitu sudut kanan dan kiri lapangan bulu tangkis, sehingga hanya 0.9m per sudut lapangan.
Bagaimana kondisi pemain bulu tangkis apabila mundur nya cuma dibatasi 0,9m dan itu masih harus dipotong bangunan tembok lagi.
Apakah tembok akan ditempeli busa dan matras untuk menjaga supaya kalau ada yg terpeleset kepalanya tidak terbentur?
Sisi lain soal tinggi dari lapangan bulu tangkis memerlukan tinggi sekitar 15m,
Bagaimana shuttlecock akan bisa terbang?
Dan satu lagi, kalau dibuat bangunan 2 lantai, luas bangunan fondasi apakah akan sebanding dengan tinggi bangunan nantinya?
Kalau bangunan bawahnya saja sudah h= 9,6m.
Mungkin kalau dibuat lapangan catur, karambol, ataupun tenis meja lebih masuk akal, dibandingkan pembangunan gedung bulu tangkis yang jelas - jelas menunjukkan kesan tidak siapnya dalam pembangunan.
(Redaksi Cakramedia Indonesia)
0 komentar:
Posting Komentar